KOTA SURABAYA-EFNEWS.ID
Museum Gubug Wayang merupakan wahana edukasi budaya yang berdiri bagi masyarakat yang memiliki kerinduan sederhana yaitu “Menyatukan Bangsa Melalui Budaya”. Museum yang berlokasi di Jl. R.A Kartini No.23 Kota Mojokerto tersebut bergerak mengoleksi berbagai macam wayang dan melakukan penyelamatan berbagai macam artefak yang memiliki sifat kamardikan. Direktur Museum Gubug Wayang, Zura Nurja Ana menyebutkan, Saat ini, Museum Gubug Wayang hadir sebagai ruang aktif untuk berinovasi, selain itu juga mempertahankan kebudayaan yang relevan dengan perkembangan zaman juga memiliki program dan kegiatan di dalamnya. Salah satunya yakni program Temporary Museum yang sedang digalakkan di UIN Surabaya.
""Tema yang diusung dalam program temporary museum pada kesempatan kali ini yaitu “Wali Songo” yang ditambahkan sosok Ir. Soekarno, KH. Hasyim Asy’ari, dan Abdurrahman Wahid, sekaligus ditambahkan koleksi artefak guci dan keramik pada masa perdagangan China-Majapahit,""tuturnya, kepada Efnews.ID, Rabu, 25 Januari 2023. Lanjutnya, kesepakatan yang diambil kedua belah pihak antara Museum Gubug Wayang dan UIN Surabaya , dalam pengambilan tema ""Wali Songo"" berbentuk wayang golek , diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana edukasi, inspirasi, dan hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat, hingga seluruh civitas academica di UIN Surabaya.
""Dengan keberadaan program ini memiliki peranan sebagai sarana pengenalan tokoh-tokoh penyebaran Islam melalui perdagangan menggunakan media informasi yang cukup efektif dan nyata,""sambungnya. Menurut Zura, Tema ini dirasa cocok dan tepat untuk mengawali kerjasama diantara Museum Gubug Wayang bersama UIN Surabaya, demi mendukung aktivitas pembelajaran di lingkungan universitas tersebut. ""Program temporary museum ini akan terus berlanjut hingga 4 tahun kedepan, dengan pemuktakhiran dan pergantian koleksi sesuai dengan kesepakatan bersama dan kebijakan aktivitas pembelajaran di UIN Surabaya,""pungkasnya.
Reporter : DonK