Asosiasi Pastoral Indonesia Peringati Hari Jadi Ke 33 Menggelar Indonesian International Pastoral Encounter (I2NDOPASTER) 2024

Asosiasi Pastoral Indonesia Peringati Hari Jadi Ke 33 Menggelar Indonesian International Pastoral Encounter (I2NDOPASTER) 2024

 

 

Efnews.id - Jakarta – Asosiasi Pastoral Indonesia (API) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 dengan menggelar kegiatan Indonesian International Pastoral Encounter (I2NDOPASTER) 2024 Acara ini berlangsung mulai dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2024, di Kampus UKRIDA, Tanjung Duren, Jakarta Barat, dengan mengusung tema “PASTORAL MINISTRY for the WELFARE of the NATION” atau “Pelayanan Pastoral untuk Kesejahteraan Bangsa”, yang diambil dari penafsiran Yeremia 29:7.

 

Acara Indonesian International Pastoral Encounter (I2NDOPASTER) 2024 dibuka oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia Jeane Marie Tulung mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil.

 

Jeane Marie Tulung mengatakan Kementerian Agama berharap API menjadi salah satu elemen profesional yang bisa memberi contoh praktik baik dalam konteks membangun bangsa.

 

Menurut Jeane Marie Tulung, salah satu pikiran yang mengemuka adalah agar para ahli pastoral menjadi lapisan profesional bangsa yang bergerak dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, sikap dan panggilan niat yang memihak untuk meringankan beban mental Masyarakat.

 

API juga harus dapat menjadi pandu dan suluh masyarakat, mengentaskan kemiskinan ekstrem, mengurangi prevalensi stunting, meningkatkan rata-rata usia sekolah, menumbuhkan minat baca, dan mengasah daya kritis masyarakat.

 

"Kita berharap anggota API dapat bekerja lebih hebat lagi dalam membantu sektor pendidikan, agar akses, mutu, relevansi, daya saing dan produktivitas meningkat,” harap Jeane M Tulung.

 

Pun, lanjut Jeane M Tulung, API juga diharapkan dapat mengajak semua pihak, semua elemen dan komponen masyarakat profesional lainnya, untuk memastikan bahwa tidak satupun anak bangsa yang tertinggal tanpa dilayani.

 

“Kita sungguh berharap, apapun dan bagaimanapun rumitnya pekerjaan rumah bangsa kita, inklusivitas merupakan jalan baru yang memicu kerjasama, menghangatkan tolong menolong, ulur tangan, bahu membahu, saling cinta mencintai, saling topang, demi kelangsungan bangsa,” papar Jeane M Tulung.

 

Diakhir sambutanya, Jeane M Tulung mengucapkan selamat berdiskusi untuk mencari solusi kepada semua peserta Internasional Pastoral Encounter. Pemerintah akan terus menerus mendorong sekaligus mengajak kerjasama untuk mewujudkan memberi warisan berharga pada generasi penerus bangsa.

 

Kemudian Dr. Theresia Citraningtyas, dikenal sebagai Dr. Citra, adalah seorang psikiater yang memiliki gelar Master of Women's Health (MWH), PhD dalam studi tentang penanganan bencana dari Australian National University, dan Spesialis Kedokteran Jiwa (SPKJ). Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Rektor III di UKRIDA, mengelola bidang mahasiswa, alumni, kerjasama, dan kewirausahaan. Dr. Citra juga dipercaya sebagai Ketua Panitia untuk acara IndoPastor dalam rangka ulang API yang ke-33.

 

Saat diwawancarai awak media Dr. Citra mengatakan Ketertarikan terhadap API bermula saat ia mengikuti acara API di Manado dan Bitung, di mana isu-isu seperti kekerasan terhadap perempuan, bencana alam, dan lingkungan hidup menjadi topik utama. Keterlibatannya semakin mendalam setelah berinteraksi dengan Ketua Panitia saat itu, Pak John Livingston Wilson, yang kemudian mengundangnya menjadi pembicara.

 

Saya menekankan pentingnya kesejahteraan bangsa yang tidak hanya meliputi aspek material, tetapi juga sosial, spiritual, dan lingkungan. Peran generasi muda dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik dan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran media dalam isu-isu krusial seperti pencegahan bunuh diri, ungkap Dr. Citra

 

"Saya berharap melalui acara ini, ada sinergi antara para pemimpin agama dan generasi muda, serta kolaborasi dengan media untuk memberikan harapan dan mencegah penyebaran informasi yang dapat memperburuk situasi. Dengan pendekatan yang luas dan inklusif, saya optimis bahwa acara ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat," tegasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum API Jhon Livingstone Wuisan mengucap syukur acara pembukaan berjalan dengan lancar.

 

"Meski Pak Menteri tidak bisa hadir, dan Wakil Presiden juga tidak jadi hadir, tetapi acara tetap berjalan dengan dialog yang melibatkan tenaga ahli strategis dan praktikal.

 

"Kehadiran Ibu Dirjen tidak mengurangi makna acara tersebut. Lebih dari 100 peserta hadir dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Jawa Tengah, Kupang, Ambon, Sulawesi Utara, Palangkaraya, dan Medan," katanya.

 

Untuk harapannya, Jhon menjelaskan pelaksanaan API tahun ini dimulai sekarang dan akan terus berlanjut menuju rangkaian 33 tahun hingga tahun depan. Bulan depan, pada 10 September, akan ada kegiatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Internasional di 7 kota yang bekerja sama dengan berbagai lembaga dan universitas.

 

Jhon juga mengatakan adanya MOU yang ditandatangani antara API dan Ukrida fokus pada pendidikan tinggi dan sertifikasi pastoral selama lima tahun. Ini untuk memastikan bahwa pelayan pastoral memiliki keterampilan yang diperlukan dan tidak menambah beban di tempat seperti rumah sakit.

 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua panitia, kepada semua pihak yang sudah membantu atas berlangsungnya acara ini dari tanggal 8-10 Agustus 2024, semoga dengan sampai berakhirnya acara ini, semua berjalan dengan baik dan kita mendapatkan sesuatu yang berharga, Tuhan Yesus memberkati," tutup Jhon.