Kota Malang - efnews.id
Lembaga Sertifikasi Profesi Batik dari Semarang menyelenggarakan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Pembatik Tulis yang melibatkan 25 peserta dalam Diklat 3 in 1 Batik Tulis yang bertempat di Kampung Budaya Polowijen (KBP) pada hari Rabu, 22 Februari 2023.
Diklat Batik Tulis yang difasilitasi oleh Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya Kementerian Perindustrian RI memilih KBP dalam penyelenggaraan Diklat 3 In 1 Batik Tulis ini yang merupakan gelombang pertama Diklat se-Jawa Timur. Diklat batik ini dimulai dari proses membuat desain pola, mencanting, mewarna hingga melorot dan akhirnya menjadi kain batik.
Zya Labiba Kepala BDI Surabaya dalam penutupan diklat berpesan bahwa setelah dilatih dan diuji kompetensi membatiknya, nanti bisa menjadi pembatik mandiri atau masuk dalam komunitas batik di KBP.
""BDI Surabaya selain memberikan rekomendasi penempatan kerja, berharap muncul karya karya baru batik Malang. Para pembatik yang sudah lulus nanti bisa bergabung dengan Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Malang,"" pesan Zya panggilan akrabnya.
Penutupan Diklat Batik Tulis ini juga di hadiri oleh Ridwan Hisyam, Anggota Komisi 7 DPR RI yang mengapresiasi antusiasme peserta yang mengikuti diklat batik ini. ""Peserta mestinya tahu kenapa diklat ditempatkan di KBP, karena kita berharap Ken Dedes yang berasal dari Polowijen bisa jadi sumber inspirasi yang bisa dituangkan dalam karya nyata apa saja, salah satunya batik,"" kata Ridwan.
""Mestinya kita bangga bahwa asal usul nusantara sebelum dikembangkan Majapahit itu awal mulanya dari Tumapel berlanjut ke Singhasari. Ibu yang melahirkan keturunan raja-raja besar di jawa dan jadi penguasa berasal dari sini (Polowijen) tepat kiranya pengembangan batik sebagai warisan budaya nusantara bisa di mulai disini,"" imbuh Politisi senior Golkar yang memanfaatkan anggaran reses di Malang Raya dengan kerjasama BDI Surabaya.
Di akhir sesi penutupan politisi yang akrab di panggil Bang RH dan Mas Tatok ini berpesan kepada pembatik muda hendaknya mampu menjadi wirausaha muda yang siap mengembangkan ekonomi kreatif melalui batik. ""Saya titip kepada Asosiasi Pengusaha Perajin Batik Kota Malang para peserta ini mampu menjadi bagian ekosistem batik yang mengangkat khas dan keunikan Malang,"" pesan RH.
Ki Demang selaku penggagas KBP sekaligus ketua Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Kota Malang menyambut gembira atas kehadiran para pembatik baru. ""Kami berterima kasih kepada Bapak Ridwan Hisyam yang berkenan menempatkan peserta diklat batik tulis di KBP serta BDI Surabaya yang mefasilitasi penyelengaraan dan LSP Batik yang mensertifikasi peserta. Tentu ini kekuatan baru bagi kebangkitan batik Malang,"" ujar pria yang bernama asli Isa Wahyudi ini yang juga sekaligus Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kota Malang.
Diklat selama 7 hari ini dipandu oleh instruktur Titik Nur Fajriyah dari Kriya Batik KBP dan Siwi Kalimawati dari Batik Asri Merjosari Malang. Akhir kegiatan dilakukan oleh Ita lintang dan Endah Widiati dari LSP Batik yang selanjutnya dalam waktu 30 hari lagi akan diadakan uji kompetensi. Acara penutupan diklat batik tulis di KBP ini tidak lupa disuguhi Tari Topeng Ragil Kuning yang dibawakan oleh peserta diklat dari KBP, Firnanda Sri Wahyuni.
Reporter: Francis Xavier