Efnews.id – Kota Malang – Rabu, 24 Januari 2024
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus memberikan dukungan kepada UMKM yang ada di Kota Malang. Salah satunya dengan mendukung kegiatan Jelang Julang, yang diadakan di MCC, lantai 4. Dengan kegiatan ini menjadi ajang menaikkan kembali budaya Kota Malang dengan kearifan lokal. Seperti batik eco print, jumputan,juga sulam, dan jahit yang jarang diketahui oleh masyarakat kota Malang.
Komunitas Pelangi Nusantara, atau yang sering disebut Pelanusa, menjadi salah satu komunitas yang hari ini mendampingi para peserta workshop upcycling. Beberapa peserta workshop berasal dari SMA Thursina IIBS, yang berlokasi di Dusun Klanungan, Landungsari, Dau, Malang. Sebanyak 4 siswa yang hadir untuk mengikuti workshop upcycling bersama Pelanusa, dan beberapa siswa dari sekolah lainnya.
Menurut Mr. Miftah, guru pendamping siswa SMA Thursina IIBS, workshop yang diikuti oleh siswanya ini nantinya adalah bekal untuk mengikuti Instanbul Youth Sumeet yang akan diadakan di Istanbul-Turki akhir Februari mendatang.
“Ini adalah project yang dilakukan oleh siswa kami, SMA Thursina IIBS. Mereka menyelesaikan masalah fast fashion. Yang bekerjasama dengan Pelanusa untuk menambah nilai jual produk dari bahan baku limbah kain atau pakaian yang ada yang kemudian di upcycling. Project ini nantinya akan dipresentasikan pada Istanbul Youth Sumeet”, ujar Mr. Miftah.
Yanti, founder Pelanusa, menyebutkan selain di lantai 4 ini, di lantai 5 ruang fashion, juga ada kegiatan Inkubasi selama setahun, yang juga membina beberapa UMKM di Kota Malang, yang mendapatkan dukungan dari Diskopindag Kota Malang. Pelanusa sendiri memiliki beberapa titik basecamp di Kota Malang. Pusatnya berlokasi di Singosari, Kab. Malang.
“Banyak anak muda jaman sekarang, yang kurang aware dengan budaya kearifan lokal. Dengan kegiatan ini, kita mau mengenalkan salah satu metode untuk upcycling produk yang kurang memiliki nilai jual, yaitu dengan jahit kreatif. Bahan nya memakai pakaian yang sudah ada, kemudian diberikan nilai jual lebih dengan jahit kreatif ini. Sehingga nilai jualnya jauh lebih tinggi”, tutur Yanti
Menurutnya, produk yang dijual melalui komunitas Pelanusa ini sudah memiliki pasar di internasional. Dengan pameran-pameran yang kerap kali diadakan oleh Diskopindag Kota Malang, maka menarik perhatian warga negara asing untuk membeli produknya. Ada produk yang dijual hingga Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah).
Selain siwa sekolah yang mengikuti workshop ini, kami juga memberdayakan para wanita tunarungu, juga tunawicara. Baju bekas yang berhasil didaur ulang dengan metode upcycling ini menurut Yanti jadi memiliki nilai seni,dan berdaya jual tinggi. Diskopindag Kota Malang juga rutin memberikan pelatihan dan workshop kepada para pelaku UMKM. (redaksi)