Kota Malang - efnews.id
Setelah sekian lama vakum dan tidak ada kenaikan tingkat selama masa pandemi hampir 2 tahun, Institut Jujistsu Indonesia (IJI) Kota Malang ngebut dengan melaksanakan UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) yang kedua di Polinema (Politeknik Negeri Malang), Jl. Soekarno Hatta No.9, Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.
Edo Prasetyo, ketua IJI Kota Malang menyampaikan bahwa pengkaderan harus cepat kita lakukan agar pembibitan calon atlit bisa segera kita lakukan, mengingat akan banyaknya kompetisi Jujitsu di tahun depan setelah vakumnya kejuaraan Jujitsu selama masa Pandemi.
"Kita sudah diakui oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kota Malang, karena itu kita memerlukan banyak atlit berbakat untuk bisa kita orbitkan dan menambah jumlah jam terbang," buka Edo kepada EFNews.id pada Minggu, 2 Oktober 2022.
"Hari ini sebanyak 40 peserta UKT telah mengikuti ujian dengan baik. Kami melihat banyak siswa potensi dalam ujian ini yang mana akan kami terus lakukan pembinaan agar menjadi bibit-bibit atlit di masa depan," harapnya.
"34 siswa Kyu 6 yang naik ke Kyu 5, dari sabuk putih ke sabuk kuning. 1 siswa dari Kyu 5 ke Kyu 4, dari sabuk kuning ke sabuk hijau. Serta 5 siswa Kyu 4 ke Kyu 3, dari sabuk hijau ke sabuk oranye. Mereka semua sudah belajar keras dalam latihan, sekarang waktunya diuji ketahanan mereka dan ketahanan mereka dalam mengikuti UKT ini," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Christanto dari Bidang seksi Organisasi dan Pengembangan menyampaikan bahwa ujian ini bukan akhir dari latihan, namun malah menjadi titik baru untuk mempelajari Jujitsu. "Jujitsu tidak akan pernah habis untuk dipelajari, dalam Jujitsu banyak materi pertahanan, self-defense dan materi atlit yang tidak akan habis dikupas seumur hidup," ujar pria yang sudah 12 tahun menggeluti olahraga ekstrim ini.
"Dari pengalaman di lapangan, saya menemukan bahwa banyak siswa disini yang berlatih dengan giat, ingin menggapai impian mereka, berawal dari korban bully-an. Ada yang karena gendut ataupun merasa diri kurang pede maupun karena lingkungan. Siswa awalnya merasa tertekan saat pertama kali belajar, namun tekad bulat untuk menjadi yang terbaik tidak mematahkan semangat mereka untuk terus berlatih," jelasnya.
"Bila ada teman-teman yang ingin mengejar prestasi dalam bidang olahraga beladiri, kami disini membuka kesempatan seluas-luasnya untuk bergabung dengan kami. Dojo atau tempat latihan kami terbuka luas untuk warga kota Malang," tutup pria yang juga melatih di Dojo Sananta atau dikenal dengan nama Sananta Martial Arts Academy di Kecamatan Blimbing ini.
Reporter: Francis Xavier