menu
99
dilihat
Kebiasaan posisi yang tidak benar dalam jangka waktu lama dapat memberi tekanan pada otot dan sendi leher.

Sakit leher seringkali menjadi gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

efnews.id - Kota Surabaya

Aktivitas sehari-hari seperti duduk terlalu lama di depan komputer, tidur dengan posisi yang salah dapat menyebabkan sakit leher. Namun stres yang berkepanjangan juga dapat menjadi faktor utama yang memicu rasa sakit dan tegang pada leher.

Sakit leher seringkali menjadi hambatan yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri yang menjalar dari leher hingga bahu bahkan menyebabkan kepala kita tidak nyaman, pusing dan produktivitas menurun.

Menurut Christanto, ahli Tairopractic dan Accupressure dari Sananta Bone Correction, sakit leher umumnya disebabkan oleh kebiasaan duduk atau berdiri dengan posisi yang tidak benar dalam jangka waktu lama namun tidak disertai dengan peregangan.

"Kecelakaan juga dapat menyebabkan nyeri pada leher. Namun jika dibiarkan, gangguan saraf tersebut dapat menyebabkan nyeri leher yang berkepanjangan," bukanya saat wawancara eksklusif oleh reporter efnews.id di Surabaya.

"Saat seseorang duduk dengan posisi membungkuk atau menunduk untuk melihat gadget , otot-otot leher dan bahu menjadi tegang. Ketegangan ini, jika dibiarkan, akan menyebabkan rasa sakit yang terus-menerus sehingga penanganannya membutuhkan waktu yang lama,” jelasnya. 

"Selain postur tubuh yang salah, stres juga dapat memicu sakit pada leher. Ketika stres, otot-otot di leher dan bahu akan menegang secara otomatis, menyebabkan kekakuan yang akhirnya menimbulkan rasa tidak nyaman. Stres sering menjadi faktor yang sering diremehkan, namun sebenarnya bisa menjadi pemicu utama sakit leher pada banyak pasien saya,” tambahnya.

"Sakit leher itu kompleks, tetapi banyak kasus bisa diatasi dengan terapi Tairopractic dan akupressure. Terapi ini tidak hanya meredakan nyeri, tetapi juga memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Kadang rasa capek dan ketegangan akibat stresspun perlu terapi ini, sehingga tubuh menjadi seperti terlahir kembali," ungkapnya sambil menjelaskan bahwa masyarakat umum mengenalnya dengan terapi kretek.

Terapi Tairopractic dikenal berfokus pada penyesuaian tulang belakang untuk memulihkan fungsi saraf dan mengurangi nyeri. Sementara itu, accupresure bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu pada tubuh untuk meredakan nyeri dan meningkatkan aliran darah. Penerapan tekanan pada titik accupresure di area leher dapat membantu melancarkan aliran darah dan melepaskan ketegangan yang tertimbun di otot. "Kombinasi kedua teknik tersebut membuat pasien nyaman dan mengurangi rasa sakit saat proses terapi," ungkap pria yang sudah belajar Tairopractic sejak 2015 ini.

“Dengan melakukan penyesuaian ringan pada tulang leher dan punggung, kita dapat mengurangi tekanan pada saraf dan mengembalikan mobilitas serta kenyamanan pasien. Kunci dari kesembuhan terapi ini tidak hanya memperhatikan titik sakitnya saja, namun juga harus menemukan akar penyebab sakit leher," menurut pria yang dipanggil Master Christ ini. Beliau mengungkapkan penting untuk menggabungkan penyesuaian gaya hidup dengan terapi fisik agar hasilnya maksimal dan mencegah sakit leher datang kembali.

"Sakit leher tidak perlu ditunda. Segeralah konsultasi dan teman-teman dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Sananta Bone Correction tawarkan solusi alami tanpa obat yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah terkait tulang belakang dan sendi, termasuk cedera olahraga dan saraf terjepit," tutup Master Christ yang berpraktek di Kota Surabaya ini dan bisa dihubungi di 0895630989045.

Reporter: Francis Xavier

#konsultasi skrg melalui WhatsApp di wa.me/62895630989045


Anda mungkin juga menyukai

Comments

https://efnews.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!